Sukma yang terkapar dalam bait tak rupa, dan mengasingkan jiwa di perantara luka
Tak lagi menyapa,  hanya seperti goresan di awan terbendung raga
Dulu…..
Kau bisa terbang meniti dunia
Kau lari menuju kolong perapian terhebat
Kau pahatkan anganmu sekuat baja

Sekarang…..
Saat embun pagi tak lagi menyapamu
Saat mentari tak mau lagi menyinarimu
Saat senja sudah lelah mengantarmu
Kau hanya bisa terkurung lemas di atas kuatnya tiranimu

Coba, luluhkan tegapnya angan yang rakus, tapi kau murka padaku
Inginku sayat hatimu yang beku, tapi tak ada daya kuasaku padamu
Inginku ubah patahan itu, tapi sudah kuat terpatri

Leave a Reply