Benih nafas yang kau titipkan padaku
Bergulat ria menyentuh relung jiwa
Di ujung jemari ini desiran angin seakan menyentuh ujung
jemariku
Berderai saru persatu mengikat jalin makna
Siapa yang berani melawan tulisan Tuhan?
Siapa yang berani menderu ombak dengan sapuan tangisnya?
Dan lafalnya terangkai syahdu
Dan baitnya berjajar rapi
Dan dilantunkan dengan harmoni malam
Kau perantara masyur buaian sayang
Hingga kau tertidur lelap di dalam gita lawas
Untukmu ada sukma yang bertahan, untukmu ada jiwa yang terasa
Terkadang angin sebagai sahabat sejati tak pernah ada
Tahukah kau pohon, peneduh jiwa yang hampa harus rela
berjuang dalam duka?
Kuncupan bunga telah layu akan dirimu menjadi bias malam silih berganti mempertunjukan kehebatannya
Aku tahu tepian pantai yang tak bergelombang tak menyimpan
gemuruh hanyalah mimpi sesaat yang palsu
Haus akan luka lama, dan mencoba bergerombol mencari luapan air yang sejuk teramat sulit bagiku
Semoga diri ini baik bagimu meneguk rangsamu akan angin yang
berbicara halus
About Me
Followers
Statistik
Blog Archive
-
►
2015
(2)
- ► 10/04 - 10/11 (1)
- ► 07/12 - 07/19 (1)
-
▼
2013
(5)
- ► 01/27 - 02/03 (1)
- ► 01/20 - 01/27 (2)
-
►
2012
(6)
- ► 08/05 - 08/12 (1)
- ► 05/13 - 05/20 (1)
- ► 02/05 - 02/12 (4)
XII A3
Selamat Datang ! Suatu kehormatan bagi "blog saya" atas kunjungan ini. Semoga blog ini bermanfaat.Sangat berharap kunjungan berikutnya